Syar'i yang Semakin Berlari; Si.Se.Sa 4th Annual Show

Di Indonesia, berhijab merupakan sebuah kewajaran, sebuah pilihan lumrah bagi para muslimah yang sudah baligh. Hijab atau kerudung merupakan bagian tak terpisahkan dari pakaian sehari-hari, dan kita beraktivitas dengan 'given clothing' tersebut. 

Seiring makin meningkatnya ghirah (semangat) dan keinginan untuk memperdalam ilmu agama Islam, semakin banyak pula muslimah yang 'menyempurnakan' hijabnya, dan mengenakan apa yang disebutkan dalam Al Quran; jilbab/jalabiya yaitu pakaian panjang yang menutupi tubuh (biasa disebut abaya, gamis) dan khimar yaitu kain yang mengulur menutupi dada (kini biasanya berbentuk khimar instan). Set pakaian yang populer disebut busana (muslim) syar'i.

Meskipun busana muslim dan hijab (dengan berbagai bentuk dan panjangnya) sudah lumrah di Indonesia sejak dahulu, tetapi tidak demikian dengan busana syar'i. Busana syar'i -berupa setelah abaya dan khimar senada- baru mulai banyak dikenakan beberapa tahun terakhir (mulai tahun 2010-2012), dan semakin populer. Ini juga ditandai dengan mulai maraknya produsen busana syar'i. 

Si.Se.Sa merupakan salah satu nama pionir, pembentuk tren, dan hingga kini menjadi brand leader untuk busana syar'i. Label Si.Se.Sa yang didirikan oleh desainer senior Merry Pramono bersama 3 putrinya Siriz, Senaz dan Sansa ini kini semakin besar dan berkembang, seiring dengan makin banyaknya muslimah yang 'hijrah' dan mengenakan busana syar'i. 

19 Maret 2019 Si.Se.Sa kembali menyelenggarakan annual show untuk keempat kalinya, bertajuk The Journey. Sebuah perjalanan Si.Se.Sa yang ingin dibagi dengan seluruh penggemar, dan sahabat-sahabat Si.Se.Sa. Melalui 'The Journey' ini Si.Se.Sa juga ingin mengajak para muslimah untuk mengingat kembali niat untuk berhijab dan 'berhijrah', untuk saling menguatkan komitmen dan keyakinan dalam berbusana syar'i, karena hijrah pun merupakan sebuah perjalanan, The Journey. 

Pada annual shownya kali ini, Si.Se.Sa membagi cerita kesuksesan, tahapan yang telah mereka capai hingga kini dan aspirasinya untuk berkembang menjadi brand fashion yang lebih besar lagi. Hingga kini, Si.Se.Sa telah memiliki 7 butik yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, jumlah yang bahkan telah melampaui target mereka sendiri (untuk membuka 1 butik per tahun). Belum lagi puluhan reseller resmi yang semakin bertambah.

Si.Se.Sa juga mengumumkan lini produk baru mereka, yaitu koleksi leather bag premium. Konsumen Si.Se.Sa merupakan kelas menengah-atas yang menyukai tas bermerek, sehingga Si.Se.Sa memutuskan untuk mendesain dan memproduksi tas kulit yang premium pula. Tidak tanggung-tanggung, koleksi tas Si.Se.Sa dibuat dari material kulit berkualitas dari Italia, dan diproduksi di negara tersebut. Si.Se.Sa memastikan kualitas tas produksi mereka benar-benar tidak kalah dengan brand tas terkemuka dunia.

Dalam pergelaran kali ini Si.Se.Sa juga membuktikan bahwa brand ini mampu untuk 'step up the game in fashion', bahwa busana syar'i pun bisa diolah dengan tingkat keahlian dan citarasa tinggi, menghasilkan busana couture. Tiga busana couture menjadi pembukti bahwa pengalaman diperlukan untuk menangani busana inggil, dengan tampilan mewah, sarat sofistikasi dalam gaya dan membuka inspirasi baru.

Si.Se.Sa couture

Total lebih dari 90 set busana ditampilkan oleh Si.Se.Sa dalam 9 sekuen peragaan. Setelah peragaan selesai, Si.Se.Sa juga membuka pop-up butik di area fashion show, untuk memanjakan para penggemarnya yang datang dari berbagai daerah. Berbagai inovasi yang dihadirkan Si.Se.Sa membuktikan bahwa busana syar'i masih sangat diminati para muslimah, bahkan kini semakin 'berlari'. 

(foto: Tim Muara Bagdja)

See also:
-- Si.Se.Sa Merancang Gaya Syar'i Liburan Pesisir -- RMTS 2020; RiaMiranda dan Inspirasi Nilai-Nilai Kebaikan -- Koleksi yang Menandai 25 Tahun Sebastian Gunawan Berkarya -- Hello, L.tru Menyapa Dengan Koleksi yang Segar dan Berwarna --