Konsumsi Telur dari Sumber yang Aman dan Berkelanjutan
By modest.id - Nov 23, 2020Kondisi pandemi global saat ini menguatkan isu keamanan dan ketersediaan pangan di seluruh negara. Guna mencegah potensi munculnya pandemi baru sekaligus memastikan semua konsumen dapat memiliki akses pangan aman, praktik bisnis berkelanjutan harus diaplikasikan dan diperhatikan dalam produksi bahan pangan pokok. Salah satu bahan pangan pokok yang menyediakan kandungan protein hewani dan cukup terjangkau secara jangkauan harga bagi mayoritas konsumen Indonesia adalah telur.
Di Indonesia dikenal tiga tipe telur yang diproduksi secara ternak dan industri untuk konsumsi harian, yakni: telur ayam ternak, telur ayam desa, dan telur bebek. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia di tahun 2019, produksi telur ayam ternak dan desa berada di angka 4.753.382,00 dan diprediksikan akan terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk serta peningkatkan status sosial ekonomi masyarakat.
Sayangnya, produksi telur ayam ternak di Indonesia cukup berisiko. Sebuah hasil investigasi dari LSM internasional, Equitas Global, sebuah organisasi perlindungan konsumen dan kesejahteraan hewan telah menemukan adanya praktik bisnis yang berisiko memunculkan pandemi baru lewat praktik kandang telur baterai. Praktik bisnis tersebut menjadikan ternak ayam petelur tinggal di dalam kandang yang sangat sesak dan sempit hingga kesulitan untuk bergerak hingga menimbulkan kecacatan.
Hasil investigasi LSM internasional ini menemukan terdapat sejumlah pemasok telur di Indonesia yang memasok telur ayam untuk kebutuhan ritel di Indonesia. Praktik kandang telur baterai bahkan menjadikan kotoran ayam menumpuk dan burung-burung liar beterbangan, sehingga sangat berisiko memunculkan penyebaran mutasi flu burung.
Bonnie Tang, campaign manager dari Equitas, menyebutkan, “Data dari United Nations Environment Programme (UNEP) memperlihatkan tiga dari empat penyakit menular baru pada manusia adalah zoonosis, yang berasal dari hewan liar namun dapat menyebar dan menular ke hewan ternak dalam industri. Peternakan kandang baterai yang mengurung hewan, seperti halnya temuan investigasi kami pada salah satu Supermarket Indonesia tentunya meningkatkan munculnya risiko epidemi zoonosis seperti flu burung dan kontaminasi salmonella.” Hal ini sangat ironis mengingat saat ini dunia tengah berjuang melawan pandemi yang disebabkan oleh penyimpangan dan kelalaian keamanan produksi pangan.
Padahal di lintas benua Asia, perusahaan ritel dan supermarket internasional telah berkomitmen untuk hanya menjual dan memasok telur yang berasal dari peternakan ayam 'bebas kandang', yang tentu saja jauh lebih aman bagi konsumen dan memperlakukan hewan ternaknya secara baik. Terdapat lebih dari 50 perusahaan besar yang bergerak di bidang pangan, yang telah berkomitmen untuk hanya menjual telur yang berasal dari peternakan ayam bebas kandang di Indonesia.
Praktik memasok telur dari peternakan bebas kandang memang cukup baru bagi industri makanan di Indonesia, namun hal itu adalah tren yang terus meningkat di seluruh dunia. Saat ini, lebih dari 1000 perusahaan di seluruh dunia telah mendeklarasikan kebijakan untuk hanya memasok telur bebas kandang dari rantai pasoknya. Contohnya, banyak perusahaan internasional seperti Sodexo, Compass Group, Nestlé, and Unilever telah berkomitmen untuk berhenti memasok telur dari kandang baterai di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain itu, kandang baterai juga telah dilarang di seluruh Uni Eropa dan banyak negara bagian di Amerika Serikat.
“Di seluruh lokasi operasionalnya di Eropa dan Amerika Utara, banyak produsen sudah menerapkan sistem pemasok ayam petelur bebas kandang. Akan lebih baik bagi para pelaku bisnis, khususnya di Indonesia, untuk terus menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, salah satunya menghilangkan kandang telur baterai yang berisiko.” tutup Bonnie.
See also:
--
Konsumsi Telur dari Sumber yang Aman dan Berkelanjutan --
Ajakan Citra Kirana Untuk Kembali Bugar Setelah Bulan Puasa Usai --
YOUVIT Multivitamin dengan Formula Baru yang Lengkap dan Alami --
Jaga Sekolah dan Pesantren Tetap Sehat di Masa Pandemi --