Siswa SMK NU Banat Kudus, Runner Up MYDC 2023 Unjuk Karya di Hong Kong Fashion Week
By modest.id - May 11, 2023SMK bisa! Jargon tersebut kembali dibuktikan oleh karya siswa SMK NU Banat Kudus yang berhasil ditampilkan di skala internasional. Efi Afifah, siswa tata busana kelas 12 di SMK NU Banat Kudus terpilih sebagai pemenang runner-up Modest Young Designer Competition (MYDC) 2023. Tak berhenti di kompetisi tingkat nasional, Efi berkesempatan untuk mengikuti ajang pekan mode bergengsi di Hong Kong.
Karya Efi dipamerkan dalam exhibition dan fashion show di perhelatan Hong Kong Fashion Week yang kini berganti nama menjadi Fashion InStyle bertempat di Hong Kong Convention & Exhibition Center pada tanggal 19–22 April 2023. Terinspirasi dari sea wave (ombak laut), rancangan Efi bertema “Seawav” yang berhasil menjuarai MYDC 2023, dipamerkan dalam exhibition untuk menjaring pembeli dari mancanegara.
Sementara koleksi yang ditampilkan dalam fashion show, Efi menghadirkan rancangan sejumlah 6 outfit dalam tema “Sophrosyne” yang bermakna kesederhanaan. Tema tersebut diaplikasikan dalam konsep desain yang dibuat simpel namun terkesan modern. Daya pikat lain dari koleksi ini adalah menerapkan prinsip sustainable fashion yang tengah menjadi perhatian industri fesyen dunia.
Dari segi penggunaan bahan, Efi memanfaatkan lurik, yaitu jenis kain tenun tradisional yang dibuat oleh tangan-tangan terampil para pengrajin tenun. Motif garis yang menjadi ciri khas lurik menjadi sorotan koleksi ini. Lurik motif garis kombinasi warna hitam-hijau dan hitam-kuning keemasan dipilih Efi untuk dipadukan dengan kain linen terbuat dari tumbuhan rami yang ramah lingkungan. Linen rami dikenal sebagai kain yang kuat, tahan lama, dan memiliki serat benang yang besar dan berpori sehingga nyaman dipakai.
Konsep zero waste fashion turut menjadi perhatian Efi dengan menerapkan teknis potong pola bahan yang memungkinkan sisa potongan bahan dirancang untuk menjadi pakaian sejak awal proses. Seluruh potongan bahan memiliki fungsi yang dapat disatukan serta digunakan kembali sehingga tidak meninggalkan limbah tekstil. Kombinasi bahan lurik dan linen rami tersebut diaplikasikan dalam bentuk inner, skirt, dress, outer, dan sarong. Aksentuasi berupa tali dan obi menjadi penghias koleksi ini.
Koleksi busana tersebut dilengkapi pula oleh aksesori tas dan kalung yang terbuat dari bahan perca yang kemudian dikembangkan dengan fabric slashing, yaitu salah satu teknik manipulasi kain dengan cara menumpukkan beberapa kain lalu memotong satu atau beberapa lapis dari tumpukan kain tersebut, dan meninggalkan satu lapisan paling akhir tetap utuh.
Sejumlah buyer mancanegara tertarik untuk membeli koleksi tersebut dan menjalin transaksi bisnis lebih lanjut, antara lain dari negara Hong Kong, Thailand, China, Maldives (Maladewa), dan Prancis dari brand CSD. “Kami berminat pada produk sarong, long dress, dan scarf yang cocok untuk pasar di negara Maldives,” jelas Cici Chen, buying agent untuk negara Maldives.
“Tentu saya senang dan bangga punya kesempatan mengikuti fashion week skala internasional di Hong Kong. Dari sini pastinya saya dapat banyak pengalaman dan pembelajaran. Pesan saya, khususnya kepada teman-teman di SMK NU Banat, untuk selalu semangat dan pantang menyerah selama kamu bisa. Kesempatan pasti ada, dan jangan disia-siakan kesempatan tersebut. Harapan saya dapat mempelajari bidang fesyen lebih mendalam lagi, dan ingin mengembangkan brand sendiri,” ungkap Efi Afifah.
See also:
--
Karya SMK Kudus Kembali Tampil di Pekan Mode Internasional --
Risa Maharani dengan Koleksi Ikatten Tampil di Center Stage Hongkong --
Siswa SMK NU Banat Menang Kompetisi Fashion Asia --
3 Perancang Muda Lulusan SMK Tampilkan Koleksi di MUFFEST 2019 --