Mompreneur; Inspirasi Usaha, Tantangan dan Kiat Menjalaninya

Haloo, udah pernah dengar Sahabat Ibu Pintar? Ini merupakan komunitas ibu-ibu masa kini yang diinisiasi dan didukung oleh Blibli.com dan keanggotaannya terbuka lho. Sahabat Ibu Pintar (SIP) ini merupakan sarana bagi para ibu untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, senang berkolaborasi dan berbagi informasi akan solusi pintar dalam parenting dan gaya hidup modern. Bukan hanya komunitas online, SIP secara berkala mengadakan pertemuan offline, yang disebut Kelas Pintar.

Di bulan Agustus ini, tepatnya tgl 25 Agustus 2019 kemarin SIP kembali mengadakan Kelas Pintar yang ke-5, sejak komunitas ini diluncurkan pada bulan September tahun lalu. Karena masih berbasis di Jakarta, komunitas SIP paling banyak merupakan ibu-ibu yang berdomisili di sekitar Jabodetabek. Dan kali ini, Kelas Pintar mampir ke Tangerang, tepatnya di Alam Sutera, 

Kelas Pintar vol #5 kali ini menghadirkan tema yang sangat menarik dan relate dengan banyak ibu-ibu di kota besar, yaitu Mompreneur. Berkolaborasi dengan Rumah Dandelion (psychologist community) dan juga Miranti Andi Kasim dari Living Loving untuk workshop membuat pinata! 


Bubu (panggilan spesial untuk semua di SIP) Orissa Anggita Rinjani dari Rumah Dandelion memberikan sharing inspiratif dan juga solutif, mengenai Mompreneur. Mompreneur ini sebenarnya merupakan istilah khusus bagi seorang enterpreneur wanita, yang membuat usaha yang memungkinkannya untuk bekerja sekaligus tetap hands-on mengurus anak (yang masih kecil) dan keluarga. Ini bisa jadi merupakan gaya enterpreneurship baru dengan pendekatan 'having it all'. 

Jadi jelas kalau tantangan utama mompreneur itu adalah menyeimbangkan antara bisnis dan keluarga, karena memang seorang mompreneur biasanya tetap beraktivitas terutama/sebagian besar di rumah. Pilihan untuk menjadi mompreneur ini karena beberapa hal, antara lain fleksibilitas waktu, aktualisasi diri (ingin mandiri secara keuangan dan tetap kreatif), orientasi identitas (saya sebagai diri sendiri, bukan hanya dikenal sebagai istri Bapak A dan Mama B), dan memanfaatkan kesempatan yang ada. 

Kita banyak sekali mendengar ibu-ibu yang memutuskan untuk berhenti bekerja kantoran, untuk bisa mengasuh anak yang masih kecil, yang sedang dalam perkembangan pentingnya. Tetapi ibu masa kini, biasanya tidak betah hanya di rumah dan tidak melakukan kegiatan lainnya. Dan kini, dengan semua aspek yang serba digital dan bisa dilakukan secara online, menjadi mompreneur sangat bisa dilakukan, dengan berbagai pilihan usaha dan aktivitas, sesuai passion dan kesempatan.

Menjadi mompreneur berdampak positif, bukan saja meningkatkan kesejahteraan mental ibu tetapi juga mengembangkan interaksi lebih positif dengan anak. Seorang mompreneur menjadi role model bagi anak, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi anak perempuan, ketika mereka dewasa nanti mereka juga lebih memiliki dorongan untuk mandiri dan berdaya. Begitu juga bagi anak laki-laki yang melihat pola pengasuhan yang berimbang antara ibu dan ayah. Dan tentu saja manfaat finansial untuk keluarga. 

Seperti yang telah disebutkan di awal, tantangan utama adalah menyeimbangkan antara bisnis dan keluarga. Meskipun menjadi mompreneur seperti melebur batas antara keluarga dan usaha, tetapi akan jauh lebih sehat apabila ibu bisa memahami batas dan fokus, ketika menjalankan masing-masing peran. Ingat tujuan bekerja dan fokus pada aspek positif, apa yang ingin dicapai, apa manfaat bagi diri, anak, keluarga dan orang lain. 

Plot waktu, artinya mengatur waktu kapan mengerjakan tugas rumah tangga, mengurus anak dan menjalankan bisnjs. Fokus di masing-masing waktu. Time hacks. Siapkan strategi untuk menghemat waktu, misalnya ada hari-hari khusus masak dan membuat meal plan yang bisa disimpan di lemari es. Hindari keribetan pagi hari dengan menyiapkan bekal saat malam. 

Dan tentunya perhatikan kebutuhan diri sendiri, karena happy mom is happy family

Dukungan suami juga harus ada. Selaraskan value, secara spesifik bahas bentuk dukungan yang dibutuhkan dari suami. Setelah ada kesepahaman ini, beri kesempatan pada pak suami untuk mengerjakan atau menangani 'bagiannya' tersebut dengan caranya sendiri. 

sharing dan workshop membuat pinata dari Living Loving

Dalam Kelas Pintar kali ini, ada workshop seru membuat pinata dari Living Loving. Banyak mompreneur yang usahanya berbasis kerajinan tangan (craft) yang dikerjakan dari rumah, nah masih jarang kan yang produknya adalah pinata ulang tahun. Padahal, pesta ulang tahun anak-anak sekarang, bahkan yang sederhana sekalipun biasanya membutuhkan pinata, yang pasti membuat suasana meriah dan heboh. 

Membuatnya juga ternyata mudah, bermodalkan kertas karton tebal dengan pola yang diberikan oleh Bubu Miranti dan kertas crepe warna warni. Inspirasi usaha yang keren ya, dan sangat do-able. Kegiatan membuat produk berbasis kerajinan tangan seperti ini selain produktif, juga bermanfaat bagi diri kita. Kegiatan repetitif seperti ini akan memproduksi hormon antidepressan. So making things promote psychological well being



See also:
-- Tantangan Tumbuh Kembang Anak di masa Toddler dan Prasekolah -- Bantu Anak Belajar Sholat dengan Olike Smart Sajadah 2 -- Plester dengan Bacteria Shield untuk Beri Perlindungan Lebih Pada Luka -- Johnson & Johnson Indonesia Year End Gathering --

Tags

please login to comment.

RELATED NEWS

Pahami Cara Penanganan Pertama untuk Luka di Rumah

Pahami Cara Penanganan Pertama untuk Luka di Rumah

Edukasi Hansaplast untuk siaga pertolongan pertama di rumah untuk menyambut Hari Pertolongan Sedunia

READ MORE
Berdayakan Ibu Rumah Tangga dan Belanja Produk Segar di Chilibeli

Berdayakan Ibu Rumah Tangga dan Belanja Produk Segar di Chilibeli

READ MORE