‘Miracle Runway’ Rayakan Kekuatan Perempuan di Catwalk Jakarta Fashion Week 2025

Perpaduan fashion, skin care, dan women empowerment: koleksi lima desainer di ‘Miracle Runway’ JFW 2025 rayakan kecantikan perempuan tanpa batasan usia

Pond’s Age Miracle, sebagai perawatan anti-aging berkolaborasi bersama Jakarta Fashion Week mempersembahkan ‘Miracle Runway’, yang diambil dari tema besar kolaborasi tahun ini yaitu ‘Miracle Doesn’t Stop When You’re Above 30’. ‘Miracle Runway’ sendiri adalah sebuah ekspresi keajaiban untuk mematahkan stigma usia di industri fashion. Runway ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pond’s Age Miracle dalam mendukung perempuan Indonesia di atas usia 30 tahun untuk menciptakan miracle dalam hidup mereka, tanpa terhalang oleh stigma usia.

Di Indonesia, banyak stigma yang menuntut perempuan agar berhasil mencapai berbagai hal ketika memasuki usia 30-an, seperti harus stabil dalam karir, sudah menikah, atau meraih status sosial tertentu. Namun, di saat yang sama, mereka juga dianggap tidak pantas mencoba hal baru, seperti berganti karir, atau mengenakan pakaian yang lebih trendi dan stand-out. Di tengah tekanan ini, banyak perempuan yang kehilangan kepercayaan diri, ditambah dengan adanya perubahan fisik, seperti kondisi kulit yang mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. 


Memasuki usia 30 tahun ke atas, tanda-tanda penuaan kulit seperti kerutan, flek hitam, dan kulit kusam menjadi lebih jelas. Menurut sebuah penelitian, perempuan di atas 25 tahun mulai kehilangan kolagen sebanyak 1% setiap tahunnya yang menyebabkan penurunan elastisitas dan kelembapan kulit. Kulit sendiri memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan secara mandiri, namun kemampuan ini menurun seiring bertambahnya usia, sehingga regenerasi kulit menjadi lebih lambat. Oleh sebab itu, Pond’s Age Miracle hadir sebagai solusi bagi perempuan Indonesia tampil lebih percaya diri di usia 30 tahun ke atas melalui teknologi terdepan seperti HEXYL-RETINOL™. Teknologi ini menggabungkan Retinol-C, Hexylresorcinol dan Niacinamide, yang terbukti ampuh meningkatkan proses peremajaan kulit hingga 10x*, menstimulasi 10 tipe biomarker kolagen, salah satunya Kolagen Tipe I hingga 800%, dan meningkatkan proses regenerasi sel sehingga kulit tampak muda bercahaya dalam tiga hari. 

Kisah Dian Sastrowardoyo menjadi salah satu inspirasi bagi Pond’s Age Miracle untuk memberikan wadah bagi perempuan di usia 30 tahun ke atas untuk mengejar potensi terbaik, terlepas dari usia mereka. Aktris, produser, sutradara dan Brand Ambassador Pond’s Age Miracle, Dian Sastrowardoyo, turut menyampaikan pendapatnya, “Waktu itu, saya memulai karir sebagai sutradara di usia 40 tahun, dan memang ada momen di mana orang lain mungkin melihat usia ku saat itu sudah terlambat untuk memulai dari 0. Tapi, bagi saya usia tidak membatasi kreativitas, karena kita bisa menciptakan miracle pada usia berapapun”.

Ajang ‘Miracle Runway’ ini mendapatkan respon positif dari perempuan Indonesia. Lebih dari 200 peserta telah mengikuti pemilihan pencarian model secara digital dan terpilih 20 perempuan yang berkesempatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan menuju ‘Miracle Runway’. Para perempuan ini datang dari berbagai latar belakang, pekerjaan, dan usia di atas 30 tahun. 

Salah satu peserta ‘Miracle Runway’, Yovianka (31), turut menceritakan pengalamannya terkait dengan stigma usia. “Di umur segini, saya merasa banyak larangan namun disaat yang sama juga banyak tuntutan. Stigma usia seperti ini sudah tidak asing lagi yang terkadang membuat saya meragukan pilihan hidup saya. Sampai akhirnya ketika melihat opportunity pemilihan model untuk Miracle Runway, ini adalah wadah yang tepat untuk mengakomodir keresahan saya selama ini soal batasan usia. Dan saya membuktikan bahwa miracle bisa terjadi pada usia berapapun,” ujarnya.  

  

Yovianka dan tujuh perempuan inspiratif lainnya berjalan di ‘Miracle Runway’, dan 12 peserta terpilih lainnya hadir sebagai tamu VIP di JFW 2025. Lewat pagelaran ini, mereka akan mematahkan stigma usia di industri fashion dengan mengenakan karya dari lima designer lokal yang ikonik yaitu Lisa Ju, Alto Project, Christin Wu x DUMA, dan Natalia Kiantoro. Kelima desainer ini akan menampilkan koleksi mereka yang menggabungkan keindahan, elegansi tanpa batas usia, dan pesan women empowerment.

Lisa Ju akan menghadirkan koleksi couture terbarunya, "Foret Mystère", yang terinspirasi dari keajaiban hutan Indonesia dengan menggunakan teknologi AI untuk meredefinisi couture tradisional. Palet warnanya terinspirasi dari nuansa bumi, seperti hijau, khaki, cokelat, hitam, serta sentuhan merah Pond’s Age Miracle yang menambah keanggunan karya busana. Koleksi ini selaras dengan tema JFW 2025, "Future Fusion: Tradition Meets Innovation", yang menggabungkan tradisi dan estetika kontemporer. 

Sementara Alto Project akan mempersembahkan karya "BENANG MERAH", yang mencerminkan perjuangan dan pencarian jati diri melalui desain flanel dan sulaman usus khas Lampung. Koleksi ini menceritakan perjalanan bertemunya kedua desainer Cynthia Vicario dan Abirama setelah 12 tahun berkarya. Keduanya menciptakan keselarasan yang merepresentasikan pencarian jati diri, perjuangan, dan hasil refleksi diri yang penuh kerentanan namun penuh makna. 

Christin Wu, merek desainer alas kaki asal Indonesia berkolaborasi dengan DUMA, sebuah brand fashion lokal karya designer Natashia Midori. Mereka akan mempersembahkan koleksi bertajuk ‘Radiance’ dan 'PÉTALE'. Keduanya menghadirkan visi yang unik namun saling melengkapi dalam merayakan pertumbuhan pribadi, pengembangan diri, dan mengubah ketidaksempurnaan menjadi kekuatan. Radiance, terinspirasi dari bunga potentilla, melambangkan transformasi dan kekuatan melalui penerimaan ketidaksempurnaan. Koleksi ini menampilkan warna-warna cerah, mutiara air tawar, dan tekstur mewah, merefleksikan ketangguhan dan penemuan diri. PÉTALE mengambil inspirasi dari kelopak lembut bunga peony dan iris, merayakan bentuk-bentuk organik dan gerakan yang lembut. Dengan motif bunga yang mengalir, koleksi ini menghidupkan romansa dan feminitas, mencerminkan keanggunan alam. Bersama, mereka menekankan kekuatan individualitas dan ekspresi diri.

Designer berikutnya adalah Natalia Kiantoro yang mempersembahkan koleksi bertajuk “THE PAPER PLANE”, terinspirasi dari pesawat kertas yang menjadi simbol dari imajinasi, masa kecil, perjalanan, kreatifitas, sifat optimis, dan mewakili kebebasan untuk menjelajah mencari pengalaman baru. Bersama dengan Pond’s Age Miracle, sang desainer ingin menyemangati perempuan untuk melakukan apapun yang kita inginkan dalam hidup dan untuk mengeksplorasi hal-hal baru dengan optimis. 


See also:
-- Cerita Para Nyonyah ala Yogiswari Pradjanti -- ‘Miracle Runway’ Rayakan Kekuatan Perempuan di Catwalk Jakarta Fashion Week 2025 -- Ria Miranda Membawa Modest Fashion ke Fashion Kode, Seoul Korea -- Intense Matte Lip VERSUS Liquid Lip; Trend Makeup SS 2017 dari Make Over --

Tags

please login to comment.

RELATED NEWS

Show Perdana Shella Saukia, Deretan Dress Lebar hingga Koleksi Palestina

Show Perdana Shella Saukia, Deretan Dress Lebar hingga Koleksi Palestina

READ MORE
Infusi Modernitas dan Craftmanship Heaven Tanudiredja

Infusi Modernitas dan Craftmanship Heaven Tanudiredja

READ MORE