Irna La Perle Heritage Olah Tenun Bima dan Sumatera Utara
By ketupatkartini - Oct 27, 2022Irama dua kayu beradu/ Denting benang yang dijentik mengikuti alur kisah sebuah motif warisan budaya/ Wastra Indonesia
Dari pelosok barat Indonesia/ Menggapai cita-cita/ Sandang yang berkelanjutan dan menjadi inspirasi dunia/ kami persembahkan.
Penggambaran Irna Mutiara, sang desainer Irna La Perle Heritage untuk kolaborasi mengolah wastra Sumatera Utara bersama BI KPw Pematangsiantar. Program yang secara berkelanjutan dilakukan oleh kantor-kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia, berkolaborasi dengan para desainer Indonesia ini bertujuan untuk melestarikan, mempromosikan dan menjaga wastra nusantara di daerah masing-masing.
Sisi Batas Labuhan, nama indah yang dipilih untuk menjadi judul koleksi ini, ternyata merupakan singkatan dari nama-nama wilayah di Sumatera Utara, yang menjadi sumber kerajinan tenun. Wilayah tersebut adalah Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjung Balai, Asahan Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, dan Labuhan Batu Selatan.
Koleksi ini ditampilkan di Jakarta Muslim Fashion Week 2023, 21 Oktober 2022 di ICE BSD, Tangerang. Irna La Perle Heritage mengolah koleksi yang berbahan kain tenun dari daerah Pematangsiantar dan songket dari Batubara. Kain tenun yang dibuat oleh perajin Sumatera Utara ini , sudah mulai dilibatkan untuk mengusung program sandang berkelanjutan (sustainable Fashion), dengan masuknya benang dari Birla Cellulose sebagai langkah kecil untuk turut berperan dalam melestarikan alam dan semesta.
Terdiri dari 9 looks dalam kategori ready-to-wear deluxe, bersiluet A-line, desain busana dibuat wearable (berdaya pakai tinggi) serta bisa dipadupadankan mempertimbangkan fungsi dan estetika. Nuansa warna abu-abu, hitam dengan aksen warna merah dan silver terinspirasi dari budaya Batak dan Melayu sebagai suku yang terdapat di Sumatera Utara.
Tenun Bima, Nusa Tenggara Barat
Sedangkan sebelumnya, Irna La Perle Heritage turut berpartisipasi dalam International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2022, sebagai bagian dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan Indonesian Fashion Chamber (IFC). Sebagai penyelenggaraan pertama, IN2MOTIONFEST mengusung tema “Local Product, Global Look”.
Irna La Perle Heritage kali ini berkolaborasi dengan Hijabersmom Lombok, sebuah wadah silaturahmi dan komunitas pemberdayaan muslimah yang aktif mewadahi para membernya untuk berkreasi dan berpartisipasi dalam berbagai sarana.
Nusa Tenggara memang dikenal sangat kuat kebiasaan dan kebudayaan islamnya, salah satunya di Bima, yang memiliki tradisi hijab (pakaian tertutup) yang unik yang sering disebut Rimpu Mbojo. Kebiasaan yang berakar pada kewajiban muslimah untuk menutup aurat, menggunakan kain sarung/wastra lokal yang telah dihasilkan secara turun temurun.
Terinspirasi dari pakaian adat Rimpu dari suku Mbojo di Bima, yang terlihat menutup aurat sesuai kaidah berbusana muslim dengan menggunakan kain tenun khas Bima yang berwarna cerah. Insipirasi ini dituangkan dalam bentuk koleksi busana yang berkonsep ready-to-wear deluxe, bersiluet A-line dan desain yang klasik bisa dipadupadankan.
Irna Mutiara menggabungkan kain tenun khas Bima ini dengan katun, linen dan tulle, menghasilkan siluet Rimpu yang lebih variatif dan bisa dipadupadan.
See also:
--
Syar'i Tak Mesti 'Seragam' --
IFI Graduation Batch 4; Aktualisasi Idealisme dan Tantangan Desain Busana Muslim --
Irna La Perle Heritage Olah Tenun Bima dan Sumatera Utara --
Act Like a Lady, Dress Like a Lady --