ParagonCorp Inisiasi Riset Skin Genomic Untuk Memahami Kebutuhan Kulit Secara Genetik
By modest.id - Dec 20, 2023Perkembangan inovasi dan teknologi dalam dunia kesehatan dan kecantikan semakin pesat, ini membuat para pelaku industri ini bersama berbagai stakeholder terkait di Indonesia tidak boleh kalah dalam penelitian/riset, untuk bisa memberikan nilai tambah pada kualitas kesehatan dan kecantikan di dalam negeri.
Hal ini dilakukan oleh PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp), sebagai pelopor solusi perawatan kulit melalui inovasi dan teknologi kecantikan terdepan, yang memaparkan hasil penelitian terbaru, Skin Genomic Research. Penelitian ini disampaikan kepada masyarakat dalam talk show bertajuk “1st in Indonesia: ParagonCorp Skin Genomic Research - Decode Indonesian Specific Skin Needs” di Jakarta X Beauty (JXB). Pada kegiatan ini, ParagonCorp bersama ahli dan beauty influencer, dr. Yulia Ariani Aswin, SpA(K) (Genomic Expert), dr. Riris Asti Respati Sp.DV (Dermatologist), dan Tasya Farasya (Beauty Influencer), membahas tentang pentingnya riset genomik dalam memahami kebutuhan kulit masyarakat Indonesia yang beragam (hypersegmented) secara spesifik dan bagaimana hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk mengidentifikasi permasalahan kulit dan masa depan perawatan kulit.
Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit. Sejak tahun 2021, ParagonCorp telah melakukan Skin Genomic Research yang berkolaborasi dengan genomic expert dan sejumlah dermatologists. ParagonCorp menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang melakukan Skin Genomic Research pada masyarakat Indonesia dengan skala besar. Penelitian ini dilakukan pada 515 subjek (150 pria Indonesia dan 365 wanita Indonesia) yang terdiri dari 8 kelompok etnik terbesar di Indonesia untuk memahami variasi genetik kulit Indonesia. Ke-8 etnik ini antara lain Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dengan memahami skin genomic code, ParagonCorp dapat menciptakan inovasi perawatan kulit yang personalized dan memahami permasalahan kulit yang lebih mendalam pada tingkat genetik.
Alif Kartika B.Sc selaku Global Group Head Brand Development ParagonCorp menyampaikan, "Skin Genomic Research merupakan penelitian yang kompleks, hasilnya tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat. Dibutuhkan komitmen tinggi karena penelitian ini melibatkan expert dari berbagai bidang, serta resources yang cukup besar sehingga penelitian dapat memberikan hasil yang applicable. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan ParagonCorp ini merupakan penelitian genomik pertama pada kulit masyarakat Indonesia dengan skala besar. Hasil penelitian ini akan kami gunakan untuk membantu kami menjamin 3 hal kepada konsumen yaitu pembuatan produk skincare yang acceptable, efektif, dan future-oriented. Sebagai contoh, skincare yang digunakan sekarang oleh konsumen A misalnya, tidak memiliki dampak negatif, namun memberikan dampak positif bagi kulit konsumen tersebut di masa kedepannya.”
Berdasarkan Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp, ditemukan bahwa permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds). Selain itu, ParagonCorp juga mengidentifikasi permasalahan kulit seperti pigmentary spots, corner lips wrinkle, neck sagging, under eye wrinkle, eye bag, forehead wrinkle, interocular wrinkle), dan nasolabial fold. Dengan temuan ini, Skin Genomic Research dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis.
Dengan menganalisis variasi genetik individu, para ahli di ParagonCorp menemukan pendekatan baru untuk menciptakan perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit di Indonesia yang beragam (hypersegmented). Para ahli percaya bahwa dengan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit berdasarkan profil genetik seseorang dapat mengoptimalkan efektivitas dan memenuhi kebutuhan kulit yang spesifik. Selain itu, Skin Genomic Research juga membantu ParagonCorp untuk dapat menentukan formulasi (bahan aktif, tekstur, format) yang paling sesuai dengan permasalahan kulit yang ingin dijawab. Produk yang diformulasikan, tidak hanya dapat mengatasi permasalahan kulit saat ini tetapi juga mengandung ingredients yang dapat mencegah permasalahan kulit di masa mendatang.
Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp merupakan langkah signifikan dalam mengidentifikasi masa depan perawatan kulit yang lebih personalized. Dari hasil penelitian ini, ParagonCorp telah mengetahui potensi permasalahan kulit di Indonesia, sehingga kedepannya dapat menghasilkan inovasi untuk mengembangkan produk dengan formula terbaik dan ingredients berkualitas tinggi, dengan hasil efektif dan cocok untuk kulit masyarakat di Indonesia. Seluruh produk brand di bawah naungan ParagonCorp, salah satunya Wardah, telah melalui rangkaian penelitian yang hasilnya sesuai dengan Skin Genomic Research.
Pada kesempatan yang sama, Wardah juga memperkenalkan Multi-dimensional Glow, suatu teknologi yang dihadirkan untuk mentransformasi 5 (lima) dimensi kulit terpenting: kecerahan, tekstur, kelembapan, elastisitas, dan keseimbangan sebum kulit. Inovasi Multi-dimensional Glow ini terdapat pada rangkaian produk favorit Wardah yaitu Wardah Renew You yang memberikan hasil signifikan dalam 4 minggu untuk mentransformasi 5 dimensi kulit terpenting. Berdasarkan hasil uji klinis, Wardah Renew You Serum teruji secara instrumen mampu meningkatkan kecerahan kulit, elastisitas, kelembapan, menghaluskan tekstur kulit, dan menyeimbangkan kadar sebum, sehingga konsumen bisa mendapatkan Multidimensional Glow Skin.
See also:
--
Unjuk Bakat Desainer Muda di Wardah Inspiring Young Designer Competition 2019 --
Yang Seru Lagi dari Wardah, Colorfit Fresh Matte Lip Ink dan Colorfit Cream Blush --
The Journey of Wardah Fashion Award --
Experience Pink Store IKYK x Tatjana Saphira at Kopi Kalyan! --