Edukasi Sampah untuk Anak lewat Pameran “Laut Kita Masa Depan Kita”
By Lumongga Harahap - Dec 17, 2019Kepedulian terhadap kualitas lingkungan membuat banyak pihak tergerak untuk berbuat sesuatu demi bumi yang menjadi satu-satunya habitat hidup kita dan generasi selanjutnya. Kepedulian ini pula yang membuat fashion brand Sejauh Mata Memandang (SMM) berkomitmen untuk selalu berbuat sesuatu untuk menggugah kesadaran masyarakat. Melalui pameran bertema “Laut Kita Masa Depan Kita”, SMM melakukan kampanye selamatkan laut Indonesia dari sampah plastik. Berkolaborasi dengan Felix Tjahyadi sebagai konseptor pameran dan fotografer Davy Linggar, Tulus, dan Tenia sebagai founder dan executive director Divers Clean Action.
Pameran ini digelar selama tiga bulan, yaitu pada28 November 2019–2 Februari 2020 di Senayan City Curated Space, Lantai 1. Membawakan konsep pameran interaktif dengan mengajak anak melihat kenyataan akan laut kita dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan. Dengan ini, diharapkan anak dapat paham dan ikut semangat dalam berpartisipasi menjaga lingkungan dari sampah plastik.
Sejauh Mata Memandang memamerkan instalasi dan hiasan dengan menggunakan kain dan sampah. Sampah plastik yang diperoleh dan diolah menjadi barang bernilai seni diambil dari komunitas lingkungan. Sampah yang telah diolah disimpan dan digunakan dalam pameran yang akan datang mengingat hanya 2% sampah yang dapat didaur ulang di dunia ini.
Pameran edukasi lingkungan ini mengingatkan kita bahwa sikat gigi yang pertama kali kita gunakan semasa kecil dahulu masih ada di suatu tempat di laut kita. Laut Indonesia yang penuh karang dan biota laut saat ini penuh dengan ubur-ubur plastik dan sampah. Realita mengerikan seperti ini akan lebih menyeramkan bila generasi penerus kita tidak diedukasi. Kehadiran pameran ini diharapkan dapat membuka mata para orang tua dan mengedukasi para anak Indonesia, harap Chitra Subaktyo, pendiri dan direktur kreatif Sejauh Mata Memandang.
Terdapat empat ruang edukasi dalam pameran “Laut Kita Masa Depan Kita.” Pertama, Rumah Nelayan, yaitu tempat penjualan produk Sejauh Mata Memandang. Area ini dibuat dengan menggunakan ulang material yang digunakan dalam pameran Karya Kita TACO di Senayan City pada Agustus lalu. Panil-panil dengan telaten dibongkar agar dapat dimanfaatkan kembali secara optimal.
Selanjutnya, terdapat Ruang Cerita Tentang Plastik. Area ini menyajikan animasi edukatif tentang bahaya sampah sekali pakai. Dinding ruangan ini dibuat dari plastik bekas yang dikumpulkan pada acara Rampok Plastik bersama Gerakan Diet Kantong Plastik (GIDKP), Dian Sastrowardoyo dan Pertemanan Sehat, yang kemudian dijahit secara acak seperti patchwork.
Pameran ini menyajikan Ruang Kreasi. Dalam ruangan ini, pengunjung akan bertemu dengan instalasi ikan paus yang terbuat dari kantung plastik bekas yang dihias dengan ikan-ikan bermotif perca dari kain bekas. Anak-anak yang berkunjung dapat berkreasi menuangkan imajinasinya pada buku yang tersedia di dalam perut paus. Di dalamnya, kita dapat mendengar senandung indah Tulus.
Dalam Ruang Kreasi, kita dapat menemukan tirai yang sebelumnya dipamerkan dalam pameran Laut Kita pada April 2019 lalu. Tirai hiasan tersebut dibuat dari sisa pameran Timun Mas. Botol plastik yang tergantung juga merupakan bahan sisa produksi Sejauh Mata Memandang. Tirai-tirai ini merupakan hasil tangan ibu-ibu tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Tangerang.
Ruang lainnya yang digelar adalah Ruang Davy Linggar. Ruangan ini memproyeksikan video stop motion yang dibuat oleh Davy Linggar berkolaborasi dengan: Amora, Daniel, Isyana, Jasmine, Kaja, Kawa, Kellen, Senha, Makayla, dan Syailendra. Ruangan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak yang hadir untuk lebih sigap dalam menjadi agen perubahan pada masalah sampah plastik sekali pakai.
Dengan pameran edukatif nan interaktif ini, semoga para pengunjung dapat terinspirasi untuk mengurangi konsumsi plastik dan turut menyebarkan kampanye ini. Selain itu, dengan dibukanya pameran ini agar laut kita dapat selamat dari ancaman yang akan datang.
