Cruise Sailing bersama Kapal Phinisi Pertama di Jakarta!

Ingin menikmati short getaway yang benar-benar berbeda, di Jakarta? Well, perkenalkan Phinisi Cruise dari Trizara!

Cruise Sailing bersama Kapal Phinisi Pertama di Jakarta!

Belum lewat pukul 6 pagi ketika kami berkumpul di lobby Baywalk Mall, Pluit. Baywalk merupakan pusat perbelanjaan dan apartemen yang terletak persis di pinggir laut utara Jakarta, di sebelah pelabuhan Muara Angke. 

Dari lobby yang menghadap laut utara Jakarta inilah, titik keberangkatan kami merasakan pengalaman Phinisi Cruise pertama di Jakarta, milik Trizara Resort. Dari lobby ini, kami turun ke geladak, tempat 'parkir' taksi air, sejenis rakit sederhana bermesin, dengan kapasitas 10-15 orang. Taksi air ini mengantarkan kami dari geladak menuju kapal Phinisi yang telah menunggu sekitar 500 m dari bibir pantai.

KLM (Kapal Layar Motor) De Kartini, adalah nama dari kapal Phinisi milik Trizara Resort ini. KLM De Kartini merupakan satu diantara 3 kapal Phinisi yang dimiliki Trizara, yang semuanya akan beroperasi di teluk Jakarta. Pemilik Trizara, Mr. Kunal dengan bangga memperkenalkan kapal layar motor pertama di Jakarta dengan gaya phinisi tradisional Indonesia. Dibangun seluruhnya dari kayu ulin dan jati sesuai dengan metode tradisional, dan merupakan karya anak bangsa yang dibuat di Sulawesi Selatan.  

Kapal ini ditujukan sebagai kapal pesiar mewah, yang akan melayani cruise sailing dengan destinasi-destinasi di sekitar Pulau Seribu. Kapal pesiar ini sebagai pengembangan bisnis terbaru dari Trizara Group setelah selama 3 tahun mengembangkan resort berkonsep glamorous camping di Bandung, Jawa Barat. 

Kapal pesiar ini berukuran panjang 38m, lebar 8m dengan 3 tingkat dek, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti 2 ruang berkapasitas 70 dan 60 orang yang layoutnya bisa diatur sesuai kebutuhan wisatawan, ruang VIP berkapasitas 20 orang dengan akses kamar mandi pribadi dan tempat tidur, outdoor lounge di lantai bawah yang menjadi tempat makan prasmanan, ruang terbuka 360 derajat di dek atas yang dilengkapi dengan bean bag, 9 toilet, musholla, dan lainnya.

  

  

Dalam perjalanan menuju Pulau Pari, Mr. Kunal bercerita bahwa ia mendapatkan inspirasi untuk membangun kapal Phinisi ini dari keprihatinan yang disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia, di Jakarta terutama, sangat kekurangan wisata air. Padahal kita memiliki bentangan pantai dan laut yang luar biasa, yang sangat potensial untuk digarap sebagai wisata air. Jakarta, sebagai ibukota Indonesia pun sangat kekurangan destinasi wisata, padahal kita memiliki gugusan kepulauan seribu yang relatif dekat jaraknya. 

Dengan diskusi dan dukungan dari banyak pihak, Mr. Kunal mulai mengimplementasikan ide untuk membuat wisata kapal mewah di teluk Jakarta. Ia menghabiskan waktu lebih dari 1.5 tahun di Sulawesi Selatan untuk membangun kapal Phinisi, kapal warisan nenek moyang dan kebanggaan Indonesia. Kini 2 armada kapal Phinisi besar, diberi nama dengan nama pahlawan Indonesia, De Kartini dan Se Sartika. KLM De Kartini, sepenuhnya didesain dengan inspirasi Ibu Kartini, seperti penamaan ruangannya, dan tampilannya yang bergaya kayu Jepara. 

Saat layar kapal terkembang, terdapat tulisan besar-besar, I LOVE JKT yang bahkan bisa dilihat oleh pesawat yang terbang di langit Jakarta. Ini merupakan identitas kapal pesiar yang beroperasi di laut Jakarta, dan akan menjadi salah satu maskot kebanggaan ibukota. 


Perjalanan dari titik berangkat di Teluk Jakarta ke Pulau Pari memakan waktu cukup lama, sekitar 3.5 hingga 4 jam, pada cuaca yang baik. Berbeda dengan kapal cepat, KLM De Kartini bergerak santai dengan kecepatan sekitar 5 knots. Bertolak pada pukul 7 pagi, kami sampai di Pulau Pari pada pukul 11 siang. 

Dari KLM De Kartini, kami harus menaiki sekoci kapal untuk sampai menginjakkan kaki di Pulau Pari. Phinisi Cruise -pada awal pengoperasiannya bulan Maret 2019- ini memang melayani rute Jakarta-Pulau Pari, sehingga setelah menikmati perjalanan di kapal mewah selama 4 jam, para wisatawan bisa bersantai dan bermain air di Pulau Pari, selama lebih kurang 2 jam.

Setelah puas bermain air di pantai Perawan, Pulau Pari, kami kembali ke kapal pada pukul 14.00 dan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Kita bisa memanfaatkan berbagai fasilitas di kapal selama perjalanan, seperti bermain kartu, melakukan games kelompok, dan berfoto ria di seluruh area kapal. Oya, perjalanan cruise sailing ini juga termasuk 2x makan, makan pagi dan siang, makan ringan sore, dan supplai minuman dan snack yang terjamin! Jadi kita dijamin tidak akan kelaparan atau kehausan di kapal.

Sekitar pukul 18.30 kami pun tiba di teluk Jakarta, dan tidak lama menunggu, taksi-taksi air milik Trizara satu persatu menjemput kami untuk mendarat di geladak Baywalk Mall. Perjalanan sehari penuh yang mengesankan, dan siapa sangka liburan singkat yang stylish ini bisa dilakukan di dalam kota, tidak perlu jauh-jauh keluar kota. 

Nah buat kamu yang penasaran dengan Phinisi Cruise ini, bisa langsung datang ke Baywalk Mall untuk info lengkap jadwal dan perjalanannya. Biayanya, mulai dari 1.1 juta rupiah, sudah termasuk semua fasilitas seperti pengalaman saya diatas. Happy cruisin! 

See also:
-- Kelindan Jakarta dalam Fashion Show di MRT -- Melihat Pesta Seni Berpadu Lifestyle dalam Art Jakarta 2017 -- MUFFEST Hadir di 5 Kota Besar dalam Mendukung Pemulihan Industri Fashion Muslim di Tanah Air -- Embracing Jakarta Muslim Fashion Week, Jadikan Indonesia Pusat Muslim Fashion Dunia --

Tags

please login to comment.

RELATED ARTICLES

One Day Trip; Berburu Batik di Kampung Batik Trusmi

One Day Trip; Berburu Batik di Kampung Batik Trusmi

READ MORE
Seoul Kini, Makin Ramah untuk Wisatawan Muslim

Seoul Kini, Makin Ramah untuk Wisatawan Muslim

READ MORE