Arwin Hidayat dan Seni Lukis Batik

Arwin Hidayat dan Seni Lukis Batik

Arwin Hidayat adalah seorang seniman pelukis dari Yogyakarta. Pria kelahiran Yogyakarta, 12 April 1983 ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang sejak kecil memang sudah mempunyai hobby melukis. Bakat seni ini ia peroleh dari sang Ayah yang juga seorang pelukis dan ibunya yang bekerja sebagai pembatik tulis. Pengaruh keduanya sangat kental sehingga karya-karya Arwin kini  seolah merupakan hasil kolaborasi dari kedua orang tuanya yaitu aliran seni lukis batik, melukis dengan metode membatik.

Menyadari bahwa ia menyukai bidang seni, selepas SMP ia melanjutkan di SMA khusus Seni Rupa yaitu SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Bugisan, Bantul, Yogyakarta. Lalu Arwin melanjutkan studi kuliahnya di ISI Yogyakarta (Institut Seni Indonesia) jurusan Seni Rupa. Setelah lulus dari ISI arwin menyalurkan karya-karyanya lewat banyak pameran seni rupa.

Karya Arwin Hidayat dalam pameran tunggal bertajuk 'Gombal'

Di mata Arwin Hidayat, hasil lukisan batik Arwin adalah rangkaian cerita masa kecilnya. Inspirasi motif batik tersebut ia peroleh melalui kenangan cerita dari almarhum sang ayah, lalu menceritakan kebiasaan yang dilakukan Arwin bersama sang ayah ketika masih hidup. Segala bentuk cerita masa kecilnya ia tuangkan dalam sebuah lukisan, lalu kemudian setelah pola gambar lukisan jadi, ia membatik menggunakan canting dan malam. Proses finishingnya cepat, ukuran kain 2 meter lebih bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari. Hasil karya Arwin sudah banyak ikut dalam acara pameran seni rupa.

Beberapa pameran yang pernah diikuti Arwin diantaranya Festival Kesenian Yogyakarta , Art Jog, UOB Finalist Exhibition (pameran yang diinisiasi oleh Jusuf Kalla) bahkan ia dipercaya mengikuti pameran seni rupa di Sydney, Australia dalam Asia Print - Krack Project. Mengikuti pameran di Sydney merupakan momen kebanggaan bagi Arwin, yang tak terlupakan dan ada rasa bangga karena bisa dipercaya menjadi salah satu bagian di pameran tersebut dan dijajarkan dengan seniman-seniman ternama dari negara lain. Kemudian baru-baru ini hasil karya Arwin juga dipercaya untuk dijadikan cover sebuah novel.

  

Sebagai seorang seniman pelukis yang kini sudah berkeluarga, ia tidak hanya menghabiskan waktunya untuk melukis dan melukis. Ia berusaha untuk menyeimbangkan waktunya untuk keluarga dan melukis, serta kegiatan lainnya. Ia juga mengisi waktunya dengan membantu sebagai guru seni rupa di Sekolah Luar Biasa (SLB) daerah Pajangan, Bantul, dan SLB daerah Gedongkuning Yogyakarta. Baginya ilmu seni rupa yang ia akan sangat bermanfaat dan bermakna bila dibagi terutama kepada mereka yang kurang beruntung, karena dibalik kekurangan mereka tersimpan sebuah kelebihan yang luar biasa.

Kesibukan Arwin lainnya yaitu membatik di Katuna Studio, sebuah studio batik di daerah Sewon, Bantul, Yogyakarta. Katuna studio merupakan studio produsen kain batik tulis, yang memproduksi motif batik yang unik dan limited edition. Arwin bekerja sama dengan teman semasa kuliah di studio tersebut.

Sebagai penutup, kutipan dari Arwin ini menggambarkan idealismenya dalam berkarya dan mempopulerkan lukisan batik. 

"Bagi saya kualitas sebuah karya tidak dapat ditentukan dari medium maupun materialnya. Berkarya dengan media apapun adalah tantangan, karena dituntut untuk dapat mengolahnya menjadi sebuah karya yang mampu mewakili ide-ide dan menampung ekspresi. Maka dari itu saya menghadirkan karya lukis dan batik yang dikemas menjadi satu bagian karya. Saya berharap masyarakat umum mampu melihat secara langsung serta mengubah cara pandangnya, bahwa batik dan lukis dapat berada di posisi yang sama pada sebuah pameran seni rupa. Di samping itu, dalam pandangan saya, semangat adalah kekuatan utama dalam penciptaan sebuah karya."

See also:
-- Melihat 12 Karya Favorit Artjog 2018 -- Melihat Pesta Seni Berpadu Lifestyle dalam Art Jakarta 2017 -- Arwin Hidayat dan Seni Lukis Batik --

Tags

please login to comment.

RELATED ARTICLES

Rinaldy A. Yunardi dan Inspirasi dari World of Wearable Art 2019

Rinaldy A. Yunardi dan Inspirasi dari World of Wearable Art 2019

READ MORE
Kebudayaan dalam Bungkus Tusuk Gigi

Kebudayaan dalam Bungkus Tusuk Gigi

READ MORE